Selasa, 28 Januari 2014

Waru


Minggu sekitar pukul tigapuluhan menit sebelum sholat asar kira-kira. Bersama tiga kawan aku masuk ke kedai kopi yang kata beberapa rekan sekantor cukup cozy penampilan dan sajian kopinya. “silakan duduk bapak” sapa pelayan kedai yang pingin langsung ku koreksi, serasa langsung mau ngebales “mas saja mbak, belum punya anak kok” tapi mulut ada yang mengunci, jadi tak sampai terucap ke pelayan yang barusan mempersilahkan duduk dengan buku menu yang ia berikan dengan sopan. Mungkin kami adalah pelanggan hari itu yang kesekian puluh, jadi kira-kira pelayan melakukan hal yang sama, kata sapaan-senyum dan gerak tangan yang sama juga kepada para pengunjung lainya.