Minggu sekitar pukul tigapuluhan menit
sebelum sholat asar kira-kira. Bersama tiga kawan aku masuk ke kedai kopi yang
kata beberapa rekan sekantor cukup cozy penampilan dan sajian kopinya. “silakan
duduk bapak” sapa pelayan kedai yang pingin langsung ku koreksi, serasa
langsung mau ngebales “mas saja mbak, belum punya anak kok” tapi mulut ada yang
mengunci, jadi tak sampai terucap ke pelayan yang barusan mempersilahkan duduk
dengan buku menu yang ia berikan dengan sopan. Mungkin kami adalah pelanggan
hari itu yang kesekian puluh, jadi kira-kira pelayan melakukan hal yang sama,
kata sapaan-senyum dan gerak tangan yang sama juga kepada para pengunjung
lainya.