Sabtu, 29 Desember 2012

Hydroseeding Pada Lahan Bertebing


"Sampai hari ini Hydroseeding merupakan cara yang paling efektif dalam mereklamasi tebing"


Kendati masih ber-Kartu Tanda Mahasiswa, niat Kunti dalam dunia Lingkungan kususnya lingkungan tambang lebih dari seorang praktisi di lapangan (niatnya lho yaa…kalau terampilnya jelas praktisi lebih maknyus). Sebanyak-banyaknya literature ia unduh dari alamat web keilmuan, seperti sciencedirect.com atau ebsco.com atau disetiap repository milik perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Perpustakaan maya tersebut ia gunakan sebai-baiknya untuk melepas dahaga akan  keingintahuanya tentang lingkungan tambang. Perpustakaan maya bagi Kunti tak lain halnya dengan kedai espresso yang ia kerap singgahi. Buat Kunti, dari pada ia jalan-jalan diakhir pekan di junkfood atau sekedar cucimata di mall atau nonton di tuentiwan, ia lebih memilih berkecup-manis dengan secangkir espresso atau juga kopi tubruk yang menjadi bagian dari pasangan hidupnya. Kopi tubruk, atau kopi yang sejujur-jujurnya kopi merupakan selera number wahidnya Kunti. Bagi Kunti kopi tubruk itu nggak neko-neko, apa adanya “sederhana, sedikit berantakan, tapi jangan salahkan gue kalau lo-lo di akhirat nanti nyesel karena belum sempat menikmati kopi tubruk ini” ujar Kunti kepada kawan-kawanya kala mereguk kopi tubruk dalam kedai. Kopi tubruk, mungkin 11-12 dengan kepribadian Kunti.


Bab demi bab, judul ke judul dalam artikel yang ia tabungkan pada folder Download ia resapi dengan khidmat, Kunti coba memahami tentang lingkungan tambang. Hari sabtu pagi itu, kunti mengkonsentrasikan bacaannya pada salah satu dampak yang ditinggalkan dari kegiatan penambangan, yaitu Hi-wall atau lahan bertebing. Kegiatan pengambilan mineral dan atau batubara menyisakan tembok-tembok tinggi dengan kondisi bebatuan yang mudah terurai teksturnya ketika terkena limpasan air hujan (struktur sandy stone).  Hi-wall pada penambangan dapat kita saksikan Seperti pada dinding Void atau pada kanan-kiri jalan hauling. Tebing-tebing ini beresiko tinggi dengan erosi dan pencucian unsur hara. Kondisi ini juga sangat mempersulit upaya tanaman tumbuh atau terjadinya suksesi sekunder, walau itu hanya rumput. Sifat tanah yang seperti ini biasanya memiliki karakter yang asam, keras/padat, berpasir, KTK rendah (<16), Fe tinggi dan Al serta Sulfida juga dalam komposisi yang tinggi.

Penanganan tebing diawali dengan pembuatan teras-teras dengan elevasi tidak lebih dari 30o, dengan panjang teras miring maksimal 10 m dan lebar teras datar dapat disesuaikan dengan kondisi tebing1. Dalam hal teras datar tidak ada ketentuan baku, hanya saja sedemikian rupa di desain supaya tebing lebih tidak rentan longsor dan terdapat saluran pembuangan air dari limpasan tebing di atasnya. Tebing yang sudah tertata rapi dan lebih kuat selanjutnya akan ditanami tanaman bawah, seperti covercrop dari famili kacang-kacangan atau akrab disebut dengan legume cover crop (Lcc). Metode penanaman lcc pada tebing ada beberapa macam, salah satunya yang paling jitu adalah Hydroseeding. Hydroseeding merupakan metode penanaman tebing dengan mencampur media tanam dengan benih ke dalam tanki yang kemudian disemprotkan pada dinding tebing yang sebelumnya sudah dipasang coconet (jaring dari sabut kelapa). Penggunaan coconet bertujuan diantaranya adalah untuk menjaga stabilitas lereng, mencegah erosi sebelum covercrop nya tumbuh, menyediakan media rambat pada covercrop, membuat iklim mikro pada benih covercrop, sebagai media sangkutan pada benih covercrop sehingga covercrop tidah mudah terbawa oleh limpasan air hujan, dan untuk menambah bahan organik. Legume cover crop yang digunakan umumnya adalah Calapogonium muconoides, Centrosema pubescens dan Pueraria javanica atau biasa disebut dengan cm, cp dan pj. Pemilihan ketiga jenis tersebut berdasarkan kecepatan berkecambah dan panjang usia tanaman.

Cm mempunyai kecepatan pecah dormansi yang lebih cepat dari lainya, dalam kondisi benih yang baik cm dapat pecah dorman pada usia 3 hari setelah tabur. Cp mempunyai kecepatan pecah dorman lebih lama dibanding cm, tetapi tidak terpaut jauh dengan cm. kemudian untuk pj mempunyai masa untuk pecah dorman lebih lama dibanding kedua jenis. Kombinasi dari ketiga jenis tersebut dimaksudkan untuk memperoleh penuntupan yang cepat dan berumur panjang bahkan sangat lama.

Material yang digunakan dalam Hydroseeding adalah air, Humega, NPK, perekat dan Pupuk Organik lembut serta benih Lcc itu sendiri. Penggunaan perekat adalah untuk membuat material-material lainya yang sudah dicampur dan disemprotkan pada dinding tebing dapat menempel sehingga tidak jatuh pada bawah tebing.

Penggunaan Humega adalah untuk memperbaiki lahan yang minim mengandung soil, atau bahkan tidak terdapat soil. Humega sendiri sebenarnya adalah merek dagang dari zat yang bernama humic acid atau asam humat. Asam humat adalah zat organik yang stabil dari hasil terakhir dekomposisi bahan organik. Asam humat merupakan zat organik yang memiliki struktur melekul kompleks dengan berat melekul tinggi (makro melekul atau polimer organik) yang mengandung gugus aktif. Asam humat secara alami terbuat di alam dengan cara kimia, fisika dan biologi dari bahan-bahan atau sisa-sisa dari tanaman maupun hewan melalui proses Humifikasi2. Oleh karena itu, senyawanya terdiri dari senyawa organik  aromatic dan alifatik. Maka, asam humat mempunyai kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktivasi proses fisiologi dan biologi pada organisme dalam tanah.

Pada suatu hari kunti berkonsultasi dengan salah satu dosenya, sebelum dia banyak membaca tentang kejadian-kejadian lembut dan halus dalam tanah. Dr. Yadi Setyadi, ia merupakan salah satu ahli reklamasi dari Negara kita, Indonesia. Dr mengatakan bahwa salah satu cara pebaikan lahan kritis pasca penambangan yaitu dengan cara pemupukan dengan Pupuk polimer. Dimana beliau menjelaskan dengan runtut tapi ada hal yang ditahan. Polimer adalah zat kusus yang dibuat sedemikian hinga sehingga dia mempunyai manfaat dalam perbaikan lahan kritis. Ternyata setelah kunti mendapatkan referensi dari banyak literature jurnal ilmiah, yang dimaksud Oleh Dr. Yadi Setyadi dengan pupuk polimer adalah asam humat tersebut. Dimana seperti yang tertera disebelumnya bahwa asam humat merupakan polimer organik yang mempunyai kemampuan aktivasi organisme di dalam tanah.

Asam humat digunakan dalam campuran media Hydroseeding juga dimaksudkan dengan tujuan di atas. Pada lahan yang dilakukan Hydroseeding dimana lahan dengan kandungan micronutrient tinggi, maka asam humat berfungsi mengabsorbsi micronutrient tersebut. Seperti Fe, Al dan lainya. Sehingga keberadaan micronutrient menjadi tidak berdampak pada kematian tanaman karena asam humat bisa menyesuaikan kandungan micronutrient dengan kebutuhan tanaman.

Pada usia satu minggu setelah dilakukan Hydroseeding, maka benih lcc sudah mulai berkecambah, dan pada setiap harinya kecambah-kecambah tersebut terus tumbuh dan berkembang menjadi semai-semai besar-dan pada nantinya akan merambat dan menutup semua permukaan yang dihydroseeding. Diusia 2 bulan ke atas lahan akan sudah terlihat hijau oleh covercrop. Pada kondisi ini, erosifitas sudah berkurang cukup signifikan, sudah terjadi penambahan bahan organik dalam tanah dan proses mikroorganisme dimungkinkan sudah mulai dinamis kembali.

***
Sampai hari ini Hydroseeding merupakan cara yang paling efektif dalam mereklamasi tebing. Tetapi jika ditinjau dari efisiensi ekonomi, cara ini memerlukan biaya yang cukup mahal. Biaya per Ha bisa sampai 15 ribu $ US. Dalam benak kunti, pada suatu hari nanti dia akan menemukan teknologi yang lebih efektif dan efisien dari Hydroseeding. Mengingat biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan Hydroseeding sangatlah tinggi. Penggunaan material dan alat yang didapat dalam negeri adalah salah satu cara untuk membuat teknologi tersebut lebih terjangkau. "Yup...mari di sruptt dulu kopi nya sembari berangan dan berupaya dengan teknologi-teknologi reklamasi pada masa yang akan datang" tutup bacaan kunti dengan secangkir kopi di sore itu. Di sore itu di depan Perpustakaan kampusnya.

1 Hasil Diskusi dengan Mine Rehabilitation Engineer dari Harum Energy
2 Web PT Global Growth

Berikut adalah Foto-foto kegiatan Hydroseeding


Land preparation untuk Hydroseeding di JOB Medco-Pertamina

Hasil setelah 2,5 bulan, Hydroseeding Project PT Performa Qualita Mandiri di JOB Medco-Pertamina

Proses Hydroseeding di Chevron Garut

-hp-
Kutai Kartanegara, Desember 2012

4 komentar:

  1. Azibb Mas Roo....
    suasananya santai, jadi gampang dimengerti, kebetulan jg pas bacanya saya sambil minum kopi. wakakakkk......
    Sukses terus mas....

    BalasHapus
    Balasan
    1. seep mas Jum,,selamat menikmati kopi dan bacaanya
      sukses juga buat mas Jum

      Hapus
  2. Keren tulisannya, komposisi idealny ada gak mas

    BalasHapus
  3. Setuju.. hydroseeding masih sangat efektif untuk penanaman di areal tebing..

    BalasHapus