Sabtu, 05 Januari 2013

Tentang Serambi yang Di Tengah


Lewat esainya, Avianti Armand menyajikan sebuah mula pentingnya arsitektur dalam kehidupan manusia. Semenjak itu bangunan menjadi seperti beras, terasi, garam, gula, ikan kering atau menu makan malam yang bagi orang Jawa Timur bakal lebih lengkap kalau setelahnya dapat menikmati secangkir kopi. Arsitektur membentuk ruang, ada ruang dalam, berarti ada juga sisi luar. Sisi luar yang siap menyambut apa saja yang menghampiri, angin, Vitamin D dari sinar matahari atau asap kendaraan bermotor. Sisi luar membuka diri untuk berasosiasi dengan siapapun, bahkan apapun. Keterbukaan tetapi tidak lepas juga dari hantaman. Ruang dalam memberikan perlindungan, sebuah tanda privasi, suatu pertanda tidak ingin selalu diketahui apa atau kegiatan apa yang terjadi di dalam. Setiap orang dengan bangunan atau rumahnya, dapat berada di dalam atau di sisi luar. Atau bisa juga di dalam tapi dapat melihat luar. Dalam rumah sangat syarat adanya lubang cahaya atau lubang angin yang tersedia. Dari lubang itulah orang bisa menikmati sisi luar rumah tanpa berada di sisi luar rumah. Atau bisa juga berada pada serambi rumah, dimana tata letak serambi itu berada pada daerah transisi ruang dalam dan sisi luar. Serambi biasanya tak terselubung oleh lapisan yang menutup dari sisi luar. Ia terbuka tapi cukup melindungi dari presipitasi dan terik matahari. Serambi itu juga tidak ada yang dirahasiakan, siapapun dapat melihat dan mengecap seduhan bubuk kopi hangat yang di-suguh-kan di meja bundar ukuran sedang di sana.

Dalam dunia arsitektur, desain rumah masakini lebih variatif. Tidah harus selalu seperti rumah Joglo di Jawa Tengah. Dimana serambi letaknya selalu ada di depan. Pada era postmodernisme atau isme-isme lainya yang ada dibagian termuka bisa saja kamar mandi. Karena mengingat rumah tersebut dekat dengan terminal bus, sehingga bisa menjadi penghasilan tambahan dengan menyewakan kamar mandi pada orang-orang yang bergiat di terminal. Serambi rumah ternyata bisa juga diletakkan di tengah bangunan. Jangan bayangkan serambi ini ada pada ruangan tertutup penuh dan lengkap dengan pendingin ruangan, kalau kondisinya seperti itu, berarti tak beda dengan ruang keluarga. Ruang keluarga lebih bersifat privat, tapi serambi bukan. Serambi dengan desain di tengah berarti bangunan utuh rumah tidak seperti rumah-rumah model joglo atau rumah dengan gaya modern minimalis seperti yang banyak dijajakan oleh pengembang di perkotaan. Gambarkan dalam imajinasimu, rumah ini membentuk seperti kompleks ruang-ruang dengan fungsi masing-masing. Kamar-kamar, dapur, ruang keluarga, ruang kerja, kamar mandi seakan-akan berdiri dengan atap masing-masing. Tidak ada kayu blandar yang panjang yang menjadi punggung atap utuh untuk melindungi semua ruang-ruang yang ada di rumah. Ruang-ruang yang berdiri mandiri tersebut dihubungkan oleh pintu pada setiap pemisah ruang. Ruang-ruang tersusun secara terpadu membentuk mirip sepatu kuda. Dan serambi itu letaknya berada di tengah ruang terpadu itu. Dengan bentuk seperti balai tanpa selimut penutup samping, yang siapa saja bisa mengaksesnya, yang kapan saja anak-anak dapat membaca buku dongeng disana, masih pake celana biru atau sudah pernah menggunakan toga juga bisa duduk bersama disana, atau hanya sebagai tempat singgah para peri pengumpul air mata yang kelelahan mengunduh disetiap rambut mata di negeri ini. Hanya suatu upaya dari padu-padan pada setiap yang punya rasa untuk berbagi dan meraih cinta serta cita-nya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), serambi disepadankan dengan beranda yaitu selasar berbentuk panjang yang menyambung dengan induk rumah. Kebanyakan serambi juga disamakan dengan kata teras. Serambi juga digunakan dalam sebutan provinsi Nangroe Aceh Darusalam yaitu “serambi mekkah” yang berarti, Aceh merupakan pintu gerbang masuknya islam di Nusantara….dan pada frase serambi tengah lebih dimaknai seperti gambaran bangunan menyerupai balai di atas.

-hp-
Kutai Kartanegara, Januari 2013

2 komentar:

  1. serambi tengah biasanya hangat dan akrab,.

    BalasHapus
  2. mudah-mudahan Pak. merupakan ruang yang demikian.
    cyuukk....sok seriusan iki.hhihi

    BalasHapus