"Sampai hari ini Hydroseeding merupakan cara yang paling
efektif dalam mereklamasi tebing"
Kendati masih ber-Kartu Tanda Mahasiswa, niat Kunti
dalam dunia Lingkungan kususnya lingkungan tambang lebih dari seorang praktisi
di lapangan (niatnya lho yaa…kalau terampilnya jelas praktisi lebih maknyus).
Sebanyak-banyaknya literature ia unduh dari alamat web keilmuan, seperti sciencedirect.com
atau ebsco.com atau disetiap repository milik perguruan tinggi terkemuka di
Indonesia. Perpustakaan maya tersebut ia gunakan sebai-baiknya untuk melepas
dahaga akan keingintahuanya tentang
lingkungan tambang. Perpustakaan maya bagi Kunti tak lain halnya dengan kedai
espresso yang ia kerap singgahi. Buat Kunti, dari pada ia jalan-jalan diakhir
pekan di junkfood atau sekedar cucimata di mall atau nonton di tuentiwan, ia
lebih memilih berkecup-manis dengan secangkir espresso atau juga kopi tubruk
yang menjadi bagian dari pasangan hidupnya. Kopi tubruk, atau kopi yang
sejujur-jujurnya kopi merupakan selera number wahidnya Kunti. Bagi Kunti kopi
tubruk itu nggak neko-neko, apa adanya “sederhana, sedikit berantakan, tapi
jangan salahkan gue kalau lo-lo di akhirat nanti nyesel karena belum sempat
menikmati kopi tubruk ini” ujar Kunti kepada kawan-kawanya kala mereguk kopi
tubruk dalam kedai. Kopi tubruk, mungkin 11-12 dengan kepribadian Kunti.
Bab demi bab, judul ke judul dalam artikel yang ia
tabungkan pada folder Download ia resapi dengan khidmat, Kunti coba memahami
tentang lingkungan tambang. Hari sabtu pagi itu, kunti mengkonsentrasikan
bacaannya pada salah satu dampak yang ditinggalkan dari kegiatan penambangan,
yaitu Hi-wall atau lahan bertebing.
Kegiatan pengambilan mineral dan atau batubara menyisakan tembok-tembok tinggi
dengan kondisi bebatuan yang mudah terurai teksturnya ketika terkena limpasan
air hujan (struktur sandy stone). Hi-wall
pada penambangan dapat kita saksikan Seperti pada dinding Void atau pada kanan-kiri jalan hauling.
Tebing-tebing ini beresiko tinggi dengan erosi dan pencucian unsur hara.
Kondisi ini juga sangat mempersulit upaya tanaman tumbuh atau terjadinya
suksesi sekunder, walau itu hanya rumput. Sifat tanah yang seperti ini biasanya
memiliki karakter yang asam, keras/padat, berpasir, KTK rendah (<16), Fe
tinggi dan Al serta Sulfida juga dalam komposisi yang tinggi.
Penanganan tebing diawali dengan pembuatan
teras-teras dengan elevasi tidak lebih dari 30o, dengan panjang
teras miring maksimal 10 m dan lebar teras datar dapat disesuaikan dengan
kondisi tebing1. Dalam hal teras datar tidak ada ketentuan baku,
hanya saja sedemikian rupa di desain supaya tebing lebih tidak rentan longsor
dan terdapat saluran pembuangan air dari limpasan tebing di atasnya. Tebing
yang sudah tertata rapi dan lebih kuat selanjutnya akan ditanami tanaman bawah,
seperti covercrop dari famili
kacang-kacangan atau akrab disebut dengan legume
cover crop (Lcc). Metode penanaman lcc pada tebing ada beberapa macam,
salah satunya yang paling jitu adalah Hydroseeding.
Hydroseeding merupakan metode
penanaman tebing dengan mencampur media tanam dengan benih ke dalam tanki yang
kemudian disemprotkan pada dinding tebing yang sebelumnya sudah dipasang coconet (jaring dari sabut kelapa).
Penggunaan coconet bertujuan
diantaranya adalah untuk menjaga stabilitas lereng, mencegah erosi sebelum covercrop nya tumbuh, menyediakan media
rambat pada covercrop, membuat iklim
mikro pada benih covercrop, sebagai
media sangkutan pada benih covercrop
sehingga covercrop tidah mudah
terbawa oleh limpasan air hujan, dan untuk menambah bahan organik. Legume cover crop yang digunakan umumnya
adalah Calapogonium muconoides, Centrosema pubescens dan Pueraria javanica atau biasa disebut
dengan cm, cp dan pj. Pemilihan ketiga jenis tersebut berdasarkan kecepatan
berkecambah dan panjang usia tanaman.
Cm mempunyai kecepatan pecah dormansi yang lebih
cepat dari lainya, dalam kondisi benih yang baik cm dapat pecah dorman pada
usia 3 hari setelah tabur. Cp mempunyai kecepatan pecah dorman lebih lama dibanding
cm, tetapi tidak terpaut jauh dengan cm. kemudian untuk pj mempunyai masa untuk
pecah dorman lebih lama dibanding kedua jenis. Kombinasi dari ketiga jenis
tersebut dimaksudkan untuk memperoleh penuntupan yang cepat dan berumur panjang
bahkan sangat lama.
Material yang digunakan dalam Hydroseeding adalah air, Humega, NPK, perekat dan Pupuk Organik
lembut serta benih Lcc itu sendiri. Penggunaan perekat adalah untuk membuat
material-material lainya yang sudah dicampur dan disemprotkan pada dinding
tebing dapat menempel sehingga tidak jatuh pada bawah tebing.
Penggunaan Humega adalah untuk memperbaiki lahan
yang minim mengandung soil, atau bahkan tidak terdapat soil. Humega sendiri
sebenarnya adalah merek dagang dari zat yang bernama humic acid atau asam
humat. Asam humat adalah zat organik yang stabil dari hasil terakhir
dekomposisi bahan organik. Asam humat merupakan zat organik yang memiliki
struktur melekul kompleks dengan berat melekul tinggi (makro melekul atau polimer
organik) yang mengandung gugus aktif. Asam humat secara alami terbuat di alam dengan
cara kimia, fisika dan biologi dari bahan-bahan atau sisa-sisa dari tanaman
maupun hewan melalui proses Humifikasi2. Oleh karena itu, senyawanya
terdiri dari senyawa organik aromatic dan
alifatik. Maka, asam humat mempunyai kemampuan untuk menstimulasi dan
mengaktivasi proses fisiologi dan biologi pada organisme dalam tanah.
Pada suatu hari kunti berkonsultasi dengan salah
satu dosenya, sebelum dia banyak membaca tentang kejadian-kejadian lembut dan
halus dalam tanah. Dr. Yadi Setyadi, ia merupakan salah satu ahli reklamasi
dari Negara kita, Indonesia. Dr mengatakan bahwa salah satu cara pebaikan lahan
kritis pasca penambangan yaitu dengan cara pemupukan dengan Pupuk polimer. Dimana
beliau menjelaskan dengan runtut tapi ada hal yang ditahan. Polimer adalah zat
kusus yang dibuat sedemikian hinga sehingga dia mempunyai manfaat dalam
perbaikan lahan kritis. Ternyata setelah kunti mendapatkan referensi dari
banyak literature jurnal ilmiah, yang dimaksud Oleh Dr. Yadi Setyadi dengan
pupuk polimer adalah asam humat tersebut. Dimana seperti yang tertera
disebelumnya bahwa asam humat merupakan polimer organik yang mempunyai
kemampuan aktivasi organisme di dalam tanah.
Asam humat digunakan dalam campuran media
Hydroseeding juga dimaksudkan dengan tujuan di atas. Pada lahan yang dilakukan
Hydroseeding dimana lahan dengan kandungan micronutrient tinggi, maka asam humat berfungsi mengabsorbsi micronutrient tersebut. Seperti Fe, Al dan lainya. Sehingga
keberadaan micronutrient menjadi tidak berdampak pada kematian tanaman karena asam humat bisa menyesuaikan
kandungan micronutrient dengan kebutuhan tanaman.
Pada usia satu minggu setelah dilakukan Hydroseeding, maka benih lcc sudah mulai berkecambah, dan pada setiap harinya kecambah-kecambah tersebut terus tumbuh dan berkembang menjadi semai-semai besar-dan pada nantinya akan merambat dan menutup semua permukaan yang dihydroseeding. Diusia 2 bulan ke atas lahan akan sudah terlihat hijau oleh covercrop. Pada kondisi ini, erosifitas sudah berkurang cukup signifikan, sudah terjadi penambahan bahan organik dalam tanah dan proses mikroorganisme dimungkinkan sudah mulai dinamis kembali.
***
Sampai hari ini Hydroseeding merupakan cara yang
paling efektif dalam mereklamasi tebing. Tetapi jika ditinjau dari efisiensi
ekonomi, cara ini memerlukan biaya yang cukup mahal. Biaya per Ha bisa sampai 15 ribu $ US. Dalam benak kunti, pada
suatu hari nanti dia akan menemukan teknologi yang lebih efektif dan efisien
dari Hydroseeding. Mengingat biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan
Hydroseeding sangatlah tinggi. Penggunaan material dan alat yang didapat dalam
negeri adalah salah satu cara untuk membuat teknologi tersebut lebih terjangkau. "Yup...mari di sruptt dulu kopi nya sembari berangan dan berupaya dengan teknologi-teknologi reklamasi pada masa yang akan datang" tutup bacaan kunti dengan secangkir kopi di sore itu. Di sore itu di depan Perpustakaan kampusnya.
1 Hasil Diskusi dengan Mine
Rehabilitation Engineer dari Harum Energy
2 Web PT Global Growth
Berikut
adalah Foto-foto kegiatan Hydroseeding
Land preparation untuk Hydroseeding di JOB Medco-Pertamina
Hasil setelah 2,5 bulan, Hydroseeding Project PT Performa Qualita Mandiri di JOB Medco-Pertamina
Proses Hydroseeding di Chevron Garut
-hp-
Kutai Kartanegara, Desember 2012
Azibb Mas Roo....
BalasHapussuasananya santai, jadi gampang dimengerti, kebetulan jg pas bacanya saya sambil minum kopi. wakakakkk......
Sukses terus mas....
seep mas Jum,,selamat menikmati kopi dan bacaanya
Hapussukses juga buat mas Jum
Keren tulisannya, komposisi idealny ada gak mas
BalasHapusSetuju.. hydroseeding masih sangat efektif untuk penanaman di areal tebing..
BalasHapus