Selasa, 29 Januari 2013

Mulud


Dalan rukun iman, setelah yakin dengan tuhan selanjutnya adalah iman kepada rasul-utusan Tuhan, Muhammad Salallahu alaihi wasallam. Utusan yang ummiyyi tapi sangat peka dengan umat dan membaca gejala alam dengan cermat.

Kami rindu denganmu. Bukankah secara harfiah kita tak pernah berjumpa. Tapi orang tua kami dan guru ngaji kami mengajarkan engkau adalah utusan Tuhan yang berparas tampan dan pengasih kepada sesama.
Dalam buku sejarah kebudayaan islam, engkau adalah pemimpin yang dapat berlaku adil kepada rakyatnya. Dimana sifat dan sosok seperti mu sekarang sudahlah sangat dan terlalu jarang.

Engkau adalah pribadi yang bukan pendendam. Sekasar apapun seorang kepadamu yang karena benci, tapi kau membalasnya dengan senyum yang menggungah pemahaman berlaku kasar adalah hal yang tidak terpuji.
Itulah yang mungkin membuat kami rindu, meski tak tahu awal rindu dari mana. Yang menjadi kepastian adalah keteladanan dari sifatmu. Sifat pemimpin yang tegas dan kasih kepada rakyatnya. Kasih juga kepada alamnya. Kami ingin mengecup tanganmu, tangan yang banyak membantu sesama. Bahkan sesaat sebelum kau terakhir menatap dunia yang kau ingat adalah umat-umat-umat.

Kami rindu, sungguh rindu. Semoga kebaikan-kebaikan yang kau tunjukan kepada kami dapat teramalkan dengan baik dan istiqomah. Selamat ulang tahun, rindu kami padamu

-hp-
Kutai Kartanegara, Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar