Siang yang sudah menjelang pukul setengah tiga. Kebetulan
langit dari kaca jendela berwarna abu rada-rada gelap. Mendung, dan hujan
nyaris netes. Tapi belum hujan deras, hanya sempat beberapa kali ada cipratan
kecil di luar jendela.
Di dalam kantor, di ruangan Enviro section,
tertinggal 2 laki-laki saja. Kalau 1 perempuan dan 1 laki-laki itu sudah ada
dalilnya, dan itu menurut saya lebih asyik. Tapi kalau keduanya adalah laki-laki,
nah itu yang harus lebih hati-hati. Maklum sekarang jamanya gossip. Semoga cerita
maho dan lain sebagainya tak berepidemi di ruangan ini.
Tapi ketika dalam ruangan hanya terdapat dua
laki-laki, apakah itu menjadi suatu kekhawatiran yang terlalu sangat. Sepertinya
tidak juga, mungkin tadi saya hanya berlebihan. Buktinya ini enjoy-enjoy saja. Masing-masing
menyelam dalam layar computer yang ada di hadapanya. Pada ruangan yang sama,
tapi seperti berjarak ratusan mil. Begitulah, terkadang kesibukan kerja membuat
sedemikian rupa pemandangan dalam ruangan kantor ini menjadi saling asing.
Dan pada menit ke tiga puluh lima dari jam empat
belas wita, rekan saya, Pak Yeye, mengajak bertukar tempat duduk, dia ngantuk. Dia
mencari tempat untuk sejenak menuruti kemauan rasa kantuknya. Dan mencari
tempat yang tidak mencolok untuk dilihat orang yang berlalu lalang di luar
ruangan. “pindah di kursi situ saja pak” tunjuk tangan saya pada kursi milik Pak
Adit, “aman juga kok di situ” saya meyakinkan.
Dia bergegas menuju kursi yang saya tunjuk barusan. Satu
sampai dua kali dia menguap, dan saya seketika mengikutinya. Saya menguap juga.
Hoammm…
“hhaha….” Tawa Pak Yeye. “ketularan ngantuk ya kamu”
“ndak Pak, ketular nguap saja” tukas saya
Hhaha,,,dan dari situ saya stop dulu laporan akhir
bulan saya yang tinggal selesainya. Saya googling sebentar, penasaran dengan
kenapa nguap itu menular. Dan inilah artikel yang saya kopi paste dari detikhealth.
“ "Kami berpikir penyebab menguap itu
menular karena dipicu oleh mekanisme empatik yang berfungsi untuk menjaga
kewaspadaan kelompok. Karenanya menguap adalah tanda empati," ujar seorang
peneliti Dr Gordon Gallup, seperti dikutip dari BBCNews, Kamis (8/4/2010).
Penyebab lain menularnya menguap karena aktifnya sistem saraf cermin (mirror neurons system) yaitu neuron yang terletak di bagian depan setiap belahan otak vertebrata tertentu.
Ketika menerima stimulus (rangsangan) dari spesies yang sama, maka spesies tersebut juga akan mengaktifkan daerah yang sama di otak. Hal inilah yang menyebabkan seseorang akan menguap jika melihat oang lain menguap.
Sistem saraf cermin ini bertindak sebagai penggerak untuk meniru dan bertanggung jawab terhadap pembelajaran manusia. Karenanya menguap sering dianggap sebagai cabang dari impuls (gerakan) tiruan yang sama.
Jika pusat dari sistem neuron cermin tidak aktif saat melihat seseorang menguap, maka hal ini tidak akan memiliki hubungan dengan keinginan merespons untuk menguap. “
Penyebab lain menularnya menguap karena aktifnya sistem saraf cermin (mirror neurons system) yaitu neuron yang terletak di bagian depan setiap belahan otak vertebrata tertentu.
Ketika menerima stimulus (rangsangan) dari spesies yang sama, maka spesies tersebut juga akan mengaktifkan daerah yang sama di otak. Hal inilah yang menyebabkan seseorang akan menguap jika melihat oang lain menguap.
Sistem saraf cermin ini bertindak sebagai penggerak untuk meniru dan bertanggung jawab terhadap pembelajaran manusia. Karenanya menguap sering dianggap sebagai cabang dari impuls (gerakan) tiruan yang sama.
Jika pusat dari sistem neuron cermin tidak aktif saat melihat seseorang menguap, maka hal ini tidak akan memiliki hubungan dengan keinginan merespons untuk menguap. “
Selesai saya menbaca
artikel tersebut dan beberapa artikel dari sumber lainya dengan materi yang
sama, Pak Yeye sudah senyap dengan beberapa kali melempar kode kalau dia sedang
lelap. Mendengkur dengan ritme yang halus.
kapan iki jeneng q yo disebut nang postingan??
BalasHapus:D